
Testimoni Masalalu Kita
Aku dengar siulan burung yang patah
Namun, masih anggun kudengar/ kurasakan
Meski suara hujan tak menyisakan ruang
Duhai angin, antarkan diriku pada masa lalu
Kata- kata masih belum kuhaturkan kepadanya
Yang tempo lalu ia ucapkan lafat kematian
Lalu perjalanan pedih terjadi padaku
Ketika teka teki belum juga kuselesaikan
Inilah perang dunia ketiga
Yang terjadi dalam cinta
Peperangan yang tak henti-hentinya
Perpisahan, pembunuhan bahkan kematian
Kini sering kurasakan
Anjasmara, kembalilah pada masa lalu
Kita hadang peperangan itu
Mari bersama-sama menghapus kata pisah
Dalam kamus kita
Sebelum muncul kata kasta diantara kita
Mari kita rajut mimpi baru, lupakan masa lalu
Hidangkan cerita hangat pada anak kita
Agar dia tahu bahwa kita
Pernah berkuasa di negeri cinta
Anjasmara, jangan engkau berlalu dan menepi
Hari ini belum sembuh
Dari lafadz kematian
Yang Tempo lalu kau ucapkan
Tolong kemari rebahlah ke pundakku
Kan ku hantarkan engkau ke alam mimpi
Bersama elegi birahi, yang kunyanyikan setiap pagi
Annuqayyah, Juli 2022
Fik~Mus Nama pena dari Fikri Muhstofa
Alumni Pondok pesantren Annuqayyah daerah lubangsa Bernaung di Iksaputra Belajar sastra di Sanggar aids
Posting Komentar