
Kopi mawar
Teruntuk ranum yang kukecup pada nafas terakhir surya
Diriku yang bernafas atas namamu
Diriku yang menyeduh kopi beraroma serupa semerbak mawar pada pekarangan rumahmu
Engkau kekasih, yang kuketuk agar pintumu terbuka
Agar semestamu menjamu diriku
Lalu kau seduhkan kopi yang beraroma mawar senja itu
Kopi yang kusesap seolah diriku bisa menikmatinya selama diriku mampu menatapmu kekasih
Benar, kala netra kita sama sama tertaut
Untuk ikrar yang sama sama terucap tanpa suara
Kekasih, aku mencintaimu
Suatu yang ingin kurapal berulang kali
Agar kau percaya
Aku mencintaimu
Nafasmu, netramu, ranum belah bibirmu, hingga kopi mawar milikmu
Ah... Diriku mabuk kekasih
Entah bagaimana, netraku buram
Hanya tersisa rautmu dengan ranum yang melengkung seolah merengkuh jiwaku
Ah... Aku mencintaimu kekasih
Seperti hal yang ingin ku ucap setiap pagi kala netraku mengecup netramu yang masih pejam
Posting Komentar