
"Badai kerap kali datang dan pergi,
seolah sengaja membuat kita mencari suaka.
Memberi canda yang tampak seperti cela, memberi luka lewat hina.
Memaksa kita punyai renjana,
walau nyata nya tak semua manusia bisa.
Lantas harus bagaimana?
Entahlah, Amarta memang penuh hal tak terduga.
Kadang datang dengan suka gempita,
kadang pula tiba dengan gelap gulita.
Terlepas dari itu,
tetaplah berdiri walau badai kerap kali datang pergi.
Maka jangan berpikir untuk menjadi nirmala.
Tapi jadilah manusia yang miliki renjana."
Posting Komentar