
Teruntukmu Satu Nama
Oleh Benedikta Evriyani Bay
Percakapan-percakapan kita saat senja itu
Terus terbayang dalam benakku, bersama deras cerita yang tak dapat terbendung.
Berbungkus pelangi senyum, kita merawat cinta seperti belaian kasih sang ibu yang setia sepanjang masa.
Sampan kita melaju begitu tenang, terombang-ambing gelombang angin samudera di teduh lautan, hingga ke batas rahasia paling sunyi
Bukan hanya sekedar berbagi cerita ketika bercinta
Sentuhanmu menggairahkan kemesraan
Belaian tanganmu bak kuncup menjelma kembang hias taman Eden.
Aku selalu rindu padamu teruntukmu satu nama yang selalu bersemayam dalam hati.
Kau mutiara jiwa yang turun dari langit, membuka pintu gerbang hatiku di palung terdalam.
Aroma tubuhmu masih tertinggal di sela larik puisi membisikkan kenangan seindah bunga aglonema.
Pada saat itu sekumpulan bayangmu hadir mengulas senyumku. Dalam sepoi angin kutitip kerinduan yang sedang mengoyak jiwa."
Posting Komentar