
Puncak Kerinduan.
Heyyy.....Tuhan!
Bersiapakah aku?
Lelaki yang tersesat,
lelaki yang terbuang di
bumi yang tak berujung.
Lalu engkau ciptakan ia datang,
dan kutemui jalan menuju pulang.
Wahai dzat pembolak-balik hati!
Andai segala perih dan duka
dapat menggugurkan dosa.
Niscaya para pecinta
akan berwudhu dengan air mata kekasihnya.
Oh kekasih.....
Ingin rasanya ku robek langit
dan menyisakan purnama.
Meniadakan fajar dan
mengubur senja.
Berdua denganmu sampai
beruban dan menua.
Meneguk cawan cinta.
Hingga menari tanpa alunan nada.
Namun taqdir tak
sekehendak angan.
Betapa asin garam
hidup yang ku telan.
Sang pujaan pergi
tersenyum menjawab
kerinduan Tuhan.
Bagaikan pungguk
merindukan bulan.
Atas nama cinta,
Sang pujangga merindukan kematian.
Posting Komentar