
"KISAH MALAM DITAMAN
Karya: Wulan Ekasari
Lamunan panjang membawaku pada gelapnya malam
Ditaman, aku terhanyut pada hayalan, hingga menembus dinding kesadaran
Dikejutkan oleh seseorang dengan sentuhan halus dipundakku
Tanpa sapaan, ia tersenyum dengan wajahnya yang gemilang.
Itu kamu
Seseorang yang pergi tanpa pamit
Membawa seluruh perasaan tulus dalam hati
Yang kini berhasil untuk menanti sesuatu yang belum tentu kembali
Kukira kau pergi untuk selamanya
Meninggalkan jejak yang terhapus oleh derasnya tangisan semesta
Bahkan meninggalkanku bersama rasa rindu yang menggebu
Dan kau, kembali sambil bersenandung tanpa rasa pilu
Sudahi leluconmu itu
Aku tak sudi menjadi mainanmu
Yang kau tinggalkan tanpa permisi
Lalu datang mengejutkan hati
Aku marah
Kepergianmu membuatku hilang arah
Kau kira aku akan menangis dalam pelukanmu sambil mengucap rindu?
Kau salah, dadamu adalah incaran kepalan tanganku yang mengeras
Aku marah
Karna kau tak merasa bersalah
Gelora tawamu membuatku jengkel
Sampai aku tak tahu haru senang atau menangis
Hingga kata maaf kau selipkan dalam rayuan
Dilantunkan dengan jurus andalan
Tanpa ampun, kau bujuk hati ku yang sedang bimbang
Sebenarnya ini rindu?, atau tangisan hati yang kelabu?
Batu akan rapuh jika terus ditimpa hujan
Kayu akan habis jika terus dibakar
Es akan mencai jika terkena panas matahari
dan hati akan luluh jika terus dirayu
Mewakili hati ini
Aku menerima segala goresan tinta yang luntur
Setelah kau berikrar untuk tidak akan pergi tanpa pamit
Dan kini, kami merajut senyuman manis sambil bersanding dua.
"
Posting Komentar