Google Adsense

 

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It" 



Keadilan Kosong 


Cabik sudah keadilan tenda keelokan

Semboyan bangsa tergeletak di comberan

Berhentilah mencari adil di tanah ibu pertiwi

Tuai rasa putus asa yang terbentur sangkur 

Cokung cukong anjing mulai menjarah periuk rakyat

Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta, sadarkah kau perlakuan keji itu?

Lambang bangsa ini patutnya persetan jahanam

Bagai gerimis yang selalu sembahyang

Hidup cemar janji berulang

Puan-puan bunting berjejer di kilau fajar

Tangan debu ayah sigap cari sesuap nasi

Debir polosan mata coklat selalu merenggu kaca mobil di lampu merah

Bukan maut mengeratkan hati rakyat, tapi hidup yang tak hidup

Tak bias semua itu dihempaskan

Perahu ini kian karam

Nahkoda biadab ujung tombak kesengsaran

Mereka merobek harapan pun meludahi cita-cita 

Ligitimasi edan kian menguak

Haus akan pengakuan pun kilaun tahta

Sukmaku menggelagar, muak, marah, sedu

Keadilan mustahil disemai orang orang miskin


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama