
Arafat
Ketika terbetik namamu di relung nadi
Bagaimanakah aku akan melukiskan kisahmu?
Detak rindu dan sendu saat lilin membenamkan bingkai wajahmu
Kibaran kemilau yang hinggap di bukit-bukit rindu
Adakah kau lelah untuk juang pada awan yang menghitam di atas langitmu
September yang hitam dan akan terkenang "Arafat
Mahendra
Ketika terbetik namamu di relung nadi
Bagaimanakah aku akan melukiskan kisahmu?
Detak rindu dan sendu saat lilin membenamkan bingkai wajahmu
Kibaran kemilau yang hinggap di bukit-bukit rindu
Adakah kau lelah untuk juang pada awan yang menghitam di atas langitmu
September yang hitam dan akan terkenang
Perlukah aku tangisi faksi-faksi palestina yang tertikam
Menangiskah aku melihat ribuan tulang yang tak lagi bertuan
Cintamu bukti perjanjian Oslo jika juang masih menggelora
Isu apa lagi bertebaran di atas langitmu, di atas sana
Orang orang berpegangan pada tangis
Tapi mengapa kau tinggalkan mereka, aku tak menyalahkanmu, sungguh
November yang kembali datang membawamu pada kehilangan jiwa kami
Cintamu menyeruak hingga kini
Jauh menembus dinding pulazi
Di antara gaza, palestina
Harum namamu akan membasuh segala luka
Meskipun engkau telah tiada
Probolinggo, 29 Juli 2022"
Perlukah aku tangisi faksi-faksi palestina yang tertikam
Menangiskah aku melihat ribuan tulang yang tak lagi bertuan
Cintamu bukti perjanjian Oslo jika juang masih menggelora
Isu apa lagi bertebaran di atas langitmu, di atas sana
Orang orang berpegangan pada tangis
Tapi mengapa kau tinggalkan mereka, aku tak menyalahkanmu, sungguh
November yang kembali datang membawamu pada kehilangan jiwa kami
Cintamu menyeruak hingga kini
Jauh menembus dinding pulazi
Di antara gaza, palestina
Harum namamu akan membasuh segala luka
Meskipun engkau telah tiada
Posting Komentar