
SURAT BINGKAI ANAK LELAKI
Kepada Pihak Rumah
Pada;
Air berkerabat mendoa
Sekarang berujung sesak dada
Ma!
Tidak di terima lagi seserahanku
Yang bagi kau menimang cucu
Ialah kembali menghitam perakmu
Dan semata wayang diriku
Hendaknya;
Dalam laut dapat di duga
Dalam hati siapa yang tahu
Pa!
Ada gula ada semut
Disitulah anakmu tergigit
Seseorang ternama menutup
Bagai api dengan asap
Lesu dan pucatku bertebaran
Sepasang demi berpasangan
Jikalau;
Sesederhana berkabar
Jendela masuk angin
Aku inginkan
Menyambang bukan menyumbang
Rasa-rasanya
Rumah adalah hidangan
Pembuka siapapun
Apa boleh buat;
Beberapa kali pegangan berujung kandas
Mereka pun pemuja mapan
Meludahi pekerjaanku menulis papan
Tenanglah, kesehatanku baik-baik saja
Bahkan syukur tak terhitung jumlahnya
Kuputuskan sejak itu;
Tidak lagi mencalonkan diri
Hujan berbalik ke langit
Jatuh ke dalam air mata
Badai pasti berlalu
Ya, Ma!
Kuputuskan sejak itu juga;
Jauh berjalan banyak dilihat
Lama hidup banyak di rasai
Jinak-jinak merpati, sudah dekat
Terbanglah dia
Tentu, Pa!
Boleh dikata;
Sepenuhnya, tidak setengah-setengah
Kalian mengulurkan tepat waktu
Memilih dan memilahku
Karena tiada yang terpinggirkan
Di dalam kasus percintaan
Posting Komentar