Google Adsense

 

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It" 



Sepasang Mata Di Pantai


Awan itu memandangmu dengan iba

Sedangkan pasir pantai itu, rela menjadi tempatmu berpijak

Di antara buih-buih yang menghapus jejak kakimu

Telah mnenyisakan bait-bait rindu

Saat debu menyelimuti kalbu 


Engkau berdiri tepat di bibir pantai itu

Dengan rambut panjang terurai mengikuti tubuh angin

Begitu juga gerak bibirmu

Selaras dengan tarian bunga itu


Sepasang matamu memandang begitu jauh tak terbayang

Terlihat gelembung matamu yang tertahan

; sekuat tenaga

Agar tak mencium pasir pantai


Tanganmu selembut kain sutra itu

Menggenggam erat botol

; berisikan kertas

Yang tertempel di ujung hatimu


Tanpa ragu,

Engkau lepas 

Tuk mengikuti arus 

Bernama lautan lepas

yang tak terarah


Di dalam surat itu

Telah kau hisabkan dalam kalimat!

Yang berbunyi, 

“Tiada akhir, sebelum berakhir.”


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama