
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It"
Sedih yang Senang
Sejak pukul lima sore giginya sudah tanggal
Tidak ada yang tersisa, pun bagian depan yang biasanya untuk makan bawal
Bulan sabit kecil yang membentuk pun tidak bisa dikawal,
pergi jauh sejak pukul lima yang janggal
Dia kira sedihnya itu palsu,
Dia kira, hatinya itu batu,
Ternyata memang abu
Bahkan benalu pun sepertinya lebih kuat dari gadis itu
Si kuning berubah warna menjadi jingga
Sedikit membiarkan luka menganga pada ekspektasi dia yang terlampau fana
Jingga datang, saatnya pulang ke pangeran
Gigi dan sabit itu berdatangan
Saatnya pulang,
Pulang ke tempat dia selalu diharapkan datang
Pulang, ke tempat dia selalu menjernihkan arang
Pangeran, tolong jaga gadis itu
Saya takut, hati abunya terbawa pilu
Posting Komentar