Google Adsense

 

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It" 



CERAI


Gelap yang kurasakan sekarang

Sendiri merenungi nasib hidup ini


Diam di sudut ruangan 

Dengan tangis yang menerawang

Seakan hanya itu yang bisa aku lakukan

Ingin rasanya menjerit dengan keadaan

Namun, hatiku terkunci mulutku terkatup rapat hingga hanya tangis yang menjelaskan


Telingaku berirama mendengar persilatan lidah dari dua orang yang katanya dewasa

Namun, kenyataannya mereka tak lebih labil dari anak ingusan di luar sana

Yang hanya mampu menyelesaikan masalah dengan ego semata

Dan luka pun tampak semakin nyata 


Kita cerai!!

Kata itu menggelegar diseluruh sudut ruangan

Dan dalam sekejap duniaku tak mampu meraba kebahagiaan

Aku semakin tenggelam dalam lautan kesedihan


Sekarang yang tersisa hanya tawa kepura-puraan 

Untuk melintasi kerasnya dunia yang penuh dengan tipuan

Hahahahaha

Hikshikshiks



Seiring umurku yang makin terkikis digrogoti waktu

Keikhlasan dan ketabahan kokoh membentengiku

Menguatkan diri, hati, dan pikiran

Dan aku harus tetap berjalan

Meski keegoisan telah menggiringku dalam lautan kehancuran


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama